×

Konstruksi Dan Model Atap Joglo Modern

 

Pada atap rumah joglo pengrawit, masing-masing sudutnya harus diberikan tiang penyangga (soko). Bahkan di setiap ujung atap harus dibuat secara merenggang mulai dari atap penanggap, dan untuk bagian atap empar dibuat merenggang mulai dari atas bagian penanggap. Model atap yang satu ini mempunyai bumbungan yang nampak lebih rendah.



  1. Joglo Hageng

Joglo hageng mempunyai bidang atap yang lebih luas dan lebih landai daripada joglo pengrawit.  Ciri utamannya ada pada tritisan kelilingyang nampak luas dengan bentuk atap yang bersusun tiga. Masing-masing atapnya mempunyai  list plank di bagian ujung.

  1. Joglo Jempongan

Atap rumah joglo jemplongan ini mempunyai karakteristik pemakaian dua pengeret. Selain itu, model atap ini juga mempunyai denah yang berbentuk bujur sangkar.

  1. Joglo Lambang Sari

Model atap ini mempunyai karakteristik penggunaan lambang sari. Meskipun mempunyai 5 tingkatan tumpang sari, atap ini tidak akan membutuhkan tumpang atau empyak (emper). Umumnya hanya menggunakan uleng ganda serta godegan di bagian atapnya.

  1. Joglo Ceblokan

Atap joglo ceblokan mempunyai karakteristik khusus yang dimana menggunakan soko pendem atau tiang penyangga tanam. Soko pendem disini berarti tiang penyangga yang dibuat sampai bagian bawah yang terpendam di bawah tanah. Atap ini umumnya juga tidak mempunyai sunduk.

  1. Joglo Mangkurat

Atap joglo mangkurat mempunyai karakteristik di susunan atapnya yang dimana dibuat dengan susun tiga serta mempunyai 3 sudut kemiringan. Model atap ini hampir sama dengan joglo pengrawit namun lebih tinggi. Dan untuk menyambung antar lapisan atap biasanya menggunakan penanggap dan penitih.

  1. Joglo Kepuhan Apitan

Karakteristik dari model atap joglo ini ada pada empyak dengan bagian ujung yang lebih tinggi. Memiliki empyak yang dibuat tegak dan terlihat kurang landai. Sehingga pengeret pada atap utama akan dibuat secara lebih pendek.

  1. Joglo Kepuhan Lawakan

Model joglo kepuhan lawakan mempunyai karakteristik berupa atap utama yang meruncing ke bagian atas dan lebih tinggi, sementara pada bagian empyak emper dibuat lebih landai dan melebar. Selanjutnya pada batas antara atap utama dengan bagian bawah tidak akan memiliki batas.

  1. Joglo Kepuhan Limalasan

Model atap joglo ini mempunyai karakteristik yang berupa penggunaan sunduk bandhang, usek rigereh, dan juga bahu danyang. Sunduk bandang sendiri adalah atap landak yang dibuat secara lebih panjang jika dibandingkan dengan bentuk joglo yang lainnya. Sedangkan bahu danyang adalah tiang penyangga paling luar yang dapat menopang atap joglo itu sendiri.

  1. Joglo Semar Tinandu

Model joglo semar tinandu mempunyai tiang penyangga yang dibuat dari dinding, sehingga sekilas atap akan nampak seperti dipikul oleh dinding rumah. Model joglo ini pada jaman dulu biasa digunakan sebagai rumah regol atau gapura.

  1. Joglo Sinom Apitan

Karakteristik model atap joglo ini adalah berupa empat empyak yang mempunyai empat sudut kemiringan dan berbentuk atap tritisan. Selain itu juga memiliki ciri khas yang dimana menggunakan tiga buah pengeret serta lima buah tumpang. Tetapi untuk masing-masing atap tidak menggunakan list plank.

  1. Joglo Wantah Apitan

Karakteristik atap joglo ini adalah berupa lima buah tumpang yang saling menindih antara satu sama lain. Atap ini juga menggunakan geganja sebagai penguat kontruksi dan takir lumajang.

Konstruksi Atap Rumah Joglo

Perlu diketahui bahwa konstruksi atap joglo memiliki beberapa tiang penyangga yang biasa disebut dengan soko. Rangka atap rumah adat ini juga harus mempunyai tiang penyangga utama atau yang lebih dikenal dengan soko guru.

Sesuai dengan adat Jawa, tanpa adanya soko guru maka sebuah atap rumah tidak bisa dikatakan sebagai model atap joglo. Hal ini dikarenakan ruh dari rumah joglo tersebut sudah hilang. Jika konstruksi ini diaplikasikan pada hunian rumah, maka soko guru menjadi satu-satunya jenis soko yang tetap dan tidak boleh dihilangkan.

Konstruksi Rangka Atap Joglo

Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya bahwa atap joglo memang harus dibuat dari bahan kayu, baik itu kayu polos, kayu ukir, ataupun kayu ornamen. Material kayu nantinya akan digunakan untuk masing-masing jenis soko. Adapun jenis soko yang memiliki fungsi paling vital adalah soko guru. Sehingga dalam pembuatannya akan membutuhkan material kayu dengan kualitas terbaik dan memiliki ukuran tertentu.

denah joglo