×

Macam Macam Jenis Sambungan Baja Ringan

Sehingga bisa diketahui bahwa sulit sekali untuk menghubungkan  bagian bahan satu dengan bahan yang lainnya, supaya bisa membentuk suatu rangka konstruksi. Ini karena ada risiko yang akan ditanggung jika terjadi berbagai hal yang tidak diinginkan, seperti misalnya baja yang disambung mengalami retak, lepas, atau bahkan patah. Dengan begitu maka penggabungan bahan harus dilakukan oleh ahli atau tukang yang sudah berpengalaman, dan pastinya harus menggunakan struktur yang tepat.

Tujuan Menyambung Material Baja

Dalam lingkup pekerjaan konstruksi baja skala besar ataupun kecil,  selalu dilakukan sambungan pada bahan baja dengan tujuan sebagai berikut:



  1. Supaya bahan yang digunakan efisien, ini berarti bahwa material baja yang ada bisa digunakan semaksimal mungkin tanpa harus ada yang terbuang atau tersisa,
  2. Untuk dapat menyatukan beberapa bagian atau batang baja sehingga bisa terbentuk kesatuan konstruksi dengan shop drawing,
  3. Untuk memperoleh ukuran profil baja yang sesuai dengan shop drawing, yang mencakup panjang, lebar, tebal, dan tinggi penampang profil,
  4. Untuk memudahkan dalam memasang atau merakit rangka konstruksi,
  5. Untuk mempermudah dalam penggantian barang, yakni jika satu bahan rusak atau dikarenakan adanya perubahan rencana pada struktur nantinya,
  6. Untuk menambahkan ruang gerak pada konstruksi karena adanya lendutan, sehingga struktur tidak akan mudah roboh.
  7. Untuk bisa mendapatkan satu kekuatan struktur yang kuat dan kokoh.

Baca juga: Harga Dan Ukuran Reng Baja Ringan

Jenis-Jenis Sambungan Pada Baja Ringan

Berdasarkan sifat-sifat bahan yang ingin disatukan, ada 2 jenis sambungan yang perlu diketahui, yaitu:

  1. Sambungan Tetap

Sambungan tetap (penyatuan statis) merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menyatukan antar satu baja dengan baja lainnya secara permanen atau tetap. Jika sambungan sudah selesai dilakukan maka berarti tidak akan bisa dirubah ataupun dilepaskan, terkecuali jika merusak komponen atau rangka. Sambungan seperti ini biasa dilakukan dengan menggunakan las, patri, paku rivet, dan keling.

  1. Sambungan Tidak Tetap

Sambungan tidak tetap (penyatuan dinamis) merupakan suatu proses untuk menyatukan banyak komponen atau rangka baja yang bisa dirubah atau dilepaskan kembali sewaktu-waktu. Hal ini sangat memungkinkan, seperti misalnya saat melakukan renovasi. Yang dimana setiap komponen atau rangka akan selalu utuh, karena sambungan baja bisa dibuka dengan mudah tanpa merusak bahan sedikitpun. Contoh sambungan tidak tetap biasa dilakukan dengan menggunakan baut, skrup (screw drilling) serta sambungan pasak untuk konstruksi kayu.

Macam-Macam Jenis Sambungan Baja Ringan

Pada pembahasan yang sebelumnya kami sudah membahas mengenai berbagai macam sambungan, tetapi perlu diketahui bahwa pada pekerjaan konstruksi baja tidak semuanya bisa diterapkan. Hal ini karena ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum menyambung baja. Beberapa faktor tersebut adalah kekuatan struktur, efisiensi bahan, efektivitas pelaksanaan, dan bentuk komponen atau rangka yang ingin dibuat.

Ada banyak sekali metode yang dilakukan dalam pelaksanaan sambungan baja, tetapi yang terbaik hanya ada 3 jenis saja, yaitu:

  1. Sistem Sambungan Baja dengan Las

Atau pengelasan baja merupakan sebuah proses penyambungan baja yang dilakukan dengan dipanaskan terlebih dahulu sampai bisa mencapai titik lebur yang sama. Lalu digabungkan bersama dengan bahan pengisi atau filler, yang dimana bahan pengisi dari material akan meleleh bersama dengan material baja yang ingin disambung.

Atau bisa juga diartikan sebagai ikatan metalurgi yang dapat muncul karena adanya garik tarik menarik antara atom. Hal tersebut dapat terjadi karena panas dengan atau tanpa adanya pengaruh dari tekanan.

  1. Sistem Sambungan Baja Menggunakan Baut

Baut yang digunakan sebagai alat sambung baja mempunyai bentuk batang yang bulat dan terdapat ulir. Pada salah satu bagian ujungnya biasa disebut dengan kepala baut, mempunyai bentuk segi enam. Sedangkan di bagian ujung yang lain terpasang adanya elemen baut, yang diman terdiri dari mur dan ring. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemakaian baut yang benar dalam pekerjaan konstruksi harus bersama dengan ring dan mur.

Selain itu, spesifikasi ulir yang baik pada sebuah batang baut adalah memiliki bentuk segitiga, yakni jenis ulir UNC atau Unifief Coarse Thread yang mempunyai fungsi untuk mengikat antar bahan baja. Sedangkan dalam pemilihan ring dan mur juga harus disesuaikan terlebih dahulu dengan jenis baut. Jika baut yang digunakan merupakan jenis baut baja, maka untuk mur dan ringnya juga harus dari jenis tersebut.

  1. Sistem Sambungan Baja Menggunakan Paku Keling